Tetap Berjuang, Dion Akhirnya Lulus S3 di Unimed

PenaSinergi - Kerinduan kuliah pada Program Doktoral di Jurusan Manajemen Pendidikan Unimed seakan tak bisa dibendung. Kendati telah tiga kali mencoba dan selalu gagal tak lantas menyurutkan niatnya kuliah di kampus almamaternya itu.

"Ini keempat kalinya aku mencoba. Doakan supaya sukses ya," pintanya berkali-kali ke keluarga dan teman-temannya. Syukurlah, akhirnya harapannya terwujud.

"Perjuanganku selama depan tahun akhirnya membuahkan hasil. Aku merasa seperti mengalami hidup baru (new life), hingga rasa percaya dirinya pun bangkit kembali," tutur Dion bangga.

Dion pun berbagi berita kelulusannya kepada keluarga dan teman-temannya. Ia bak mengalami apa yang dikatakan Sergio Ramos, center back tim sepakbola Real Madrid sebagai "orgasme kesuksesan".

Bagaimana tidak, Setelah empat kali mengikuti Seleksi Masuk Universitas Negeri Medan Program Doktoral Manajemen Pendidikan, akhirnya pada hari ini (3/6) secara resmi Dionisius Sihombing, S.Pd, M.Si pun dinyatakan lulus.

Lewat media ini ia hendak menjangkau teman-temannya, terutama di dunia maya, yang baik langsung ataupun tidak langsung telah mendukungnya, khususnya dalam perjuangannya kuliah S3. Rasa syukur dan terima kasih berhiaskan rasa bangga.

Lewat media ini juga, secafra khusus Dion menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Prof. Dr. Syawal Gultom, MPd, selaku pimpinan Unimed yang telah memberi kesempatan baginya untuk melanjutkan studi.

Sekretaris Komisi Pendidikan Keuskupan Agung Medan ini menuturkan, "Bagiku, kegagalan adalah bentangan ujian bernama kesabaran. Ketekunan dan semangat pantang menyerah yang selama ini tetap kupegang teguh, itulah modal utamaku hingga berhasil lulus tes program doktor hari ini."

Pria kelahiran Kabupaten Dairi ini memang sengaja berjuang di almamaternya sendiri. Baginya Unimed adalah kampus terbaik dan tidak kalah dengan kampus nasional lainnya.

"Para profesor yang mengajar di Unimed juga memiliki kualitas keilmuan yang mumpuni. Maka itu saya sangat pede kuliah di Unimed. Bagiku, menimba ilmu di rumah sendiri dan dibimbing oleh "orang tua" kita sendiri akan jauh lebih baik. Tentu saja, karena kita sudah saling mengenal. Kecuali "rumah sendiri" sudah tertutup bagi kita," tutur Dion mantab. (Lusius)